NMM | Jakarta – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, melontarkan kritik keras terhadap Kepolisian Republik Indonesia terkait dugaan pengadaan robot senilai Rp3 miliar yang dipamerkan dalam acara HUT Bhayangkara ke-79. Ia menilai informasi tersebut menimbulkan kecurigaan publik dan menuntut transparansi penuh dari pihak Polri.
Robot yang ditampilkan dalam seremoni tersebut kini menjadi perbincangan panas di berbagai platform media sosial. Publik mempertanyakan kewajaran harga robot yang diklaim mencapai miliaran rupiah per unit, padahal menurut hasil penelusuran dan keterangan dari distributor, harga pasaran robot serupa hanya berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Saya minta Polri jangan menutup-nutupi. Segera beri klarifikasi terbuka! Jangan sampai dugaan markup ini menjadi noda di tengah upaya Polri membangun kepercayaan publik,” tegas Rahmad Sukendar, Sabtu (6/7/2025).
Ia menyatakan, tanpa penjelasan resmi, publik akan terus berspekulasi liar dan menaruh curiga bahwa ada permainan anggaran dalam proyek pengadaan tersebut. Rahmad juga menekankan bahwa transparansi anggaran di institusi penegak hukum adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar.
“Ini sudah jadi bola panas di media sosial. Polri harus tunjukkan integritasnya. Jika benar harganya Rp3 miliar, apa spesifikasinya? Bagaimana proses pengadaannya? Jangan biarkan publik menduga-duga,” tandasnya.
Rahmad Sukendar menambahkan, BPI KPNPA RI akan mengawal isu ini dan mendesak lembaga pengawas anggaran seperti BPK dan KPK untuk ikut menelusuri kemungkinan adanya penyimpangan. Ia pun mengingatkan bahwa dalam era keterbukaan informasi, praktik manipulatif bisa cepat terungkap dan berdampak pada citra institusi.(*)